Oleh : Lan Fang
Mungkin saya sangat ketinggalan zaman. Sejak Jembatan Suramadu diresmikan pada 10 Juni 2009, belum pernah sekali pun saya melihatnya dari dekat, apalagi melintasinya. Padahal, begitu banyak orang berbondong-bondong telah melihat dan melintasi jembatan terpanjang serta termegah di Indonesia itu.
Sudah tentu saya juga ingin "merasakan" Jembatan Suramadu. Akan tetapi, keinginan saya lebih pada keinginan untuk benar-benar "merasakan" daripada keinginan melihat-melintasi atau berpelesir. Saya telah membaca banyak liputan, foto, berita, artikel, komentar, dan sudah tentu pidato mengenai Jembatan Suramadu. Banyak harapan yang ditumpukan dengan beroperasinya jembatan ini, mulai aspek kemudahan transportasi dari Pulau Jawa ke Pulau Madura yang lancar, murah, mudah, dan nyaman sampai terbangunnya efek psikologis bahwa Pulau Madura bukan lagi bagian daratan yang terpisah dari Pulau Jawa.
Sudah tentu saya juga ingin "merasakan" Jembatan Suramadu. Akan tetapi, keinginan saya lebih pada keinginan untuk benar-benar "merasakan" daripada keinginan melihat-melintasi atau berpelesir. Saya telah membaca banyak liputan, foto, berita, artikel, komentar, dan sudah tentu pidato mengenai Jembatan Suramadu. Banyak harapan yang ditumpukan dengan beroperasinya jembatan ini, mulai aspek kemudahan transportasi dari Pulau Jawa ke Pulau Madura yang lancar, murah, mudah, dan nyaman sampai terbangunnya efek psikologis bahwa Pulau Madura bukan lagi bagian daratan yang terpisah dari Pulau Jawa.