*Oleh:
Rahmat MZ
Tak
ada kata menyerah bagi teman-teman IAA
Surabaya untuk tetap mengeksiskan
organisasi alumni Annuqayah
tersebut. Upaya membangun
organisasi alumni ini sarat dengan ujian dan tantangan dari berbagai aspek, semisal kesibukan teman-teman dalam
dunia kampus,
merupakan
suatu kenyataan yang tidak dapat disangkal keberadaannya.
Problem
ini perlu adanya refleksi ulang untuk mencari solusi yang terbaik bagi masa
depan IAA Surabaya. Setelah
beberapa kali dilakukan pergantian ketua IAA Surabaya selama tiga (3) periode (Cak.
Mukhlis, Marlaf Sucipto, Khadaifil Amar, dan sekarang Rahmat Mz) selalu
mengalami pasang surut dalam kepemimpinannya.
Tepatnya
hari Sabtu tanggal 24 November 2012 di Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Ampel
Surabaya telah dilaksnakan kegiatan Musyawarah Tahunan Anggota (MUSTA) yang
diikuti sebagaian anggota yang berstatus mahasiswa/i. Tak terkecuali mahasiswa dari perguruan tinggi swasta
di Surabaya.
MUSTA
kali ini dilaksanakan sangat sederhana dengan menjalankan tiga agenda penting yaitu, pertama, Laporan Pertanggung Jawaban
(LPJ).
Kedua, tabulasi masalah dan solusinya dan, ketiga, pembacaan tata tertib MUSTA
sekaligus pemilihan ketua baru
periode 2012-2013 M. MUSTA ini disetting meja
bundar sehingga membuat
anggota lebih fokus dan serius dalam
mengikuti musyawarah tersebut.
Hal ini dilakukan hanya
demi
masa depan IAA Surabaya yang
lebih baik dari masa ke masa.
Berbagai
problem-problem yang terjadi, terutama mengenai problem solidaritas dan kebersamaan Alumni Annuqayah di Surabaya yang masih belum terbentuk. Maka, ada beberapa langkah taktis dan
strategis untuk IAA kedepan,
terutama periode 2012-2013 M. Pertama,
membangun komunikasi dan interaksi antar-alumni. Kedua,
membangun komitmen bersama.
Ketiga,
mengapresiasi seluruh alumni,
khususnya yang ada di Surabaya. Ke tiga langkah taktis dan strategis ini, berdasarkan mufakat bersama. Melalui
perundingan,
pemikiran dan melihat realitas problem di lapangan, sehingga dapat ditentukan solusi yang menurut
peserta MUSTA
adalah langkah yang terbaik.
Langkah
pertama adalah,
membangun
komunikasi dan interaksi antar alumni. Berangkat
dari problem teman-teman yang kurang solid dan kompak, maka komunikasi dan interaksi merupakan
salah satu metode pendekatan kepada teman secara langsung (internal/eksternal)
untuk mempererat hubungan antar-alumni. Hal ini dapat dilakukan
dengan
cara kunjungan ke kampus,
ataupun ke kos masing-masing anggota IAA.
Selanjutnya, langkah kedua adalah membangun
komitmen bersama dengan kesepakatan bersama dan melalui pertimbangan yang sehat. Artinya, komitmen tersebut dibuat berdasarkan
masukan atau aspirasi yang telah
disepakati dari peserta MUSTA.
Sedangkan langkah ketiga adalah, mengapresiasi seluruh alumni. Arti kata “mengapresiasi” di sini
yaitu, seluruh alumni Annuqayah di Surabaya didorong untuk mempunyai kreativitas atau ide/pemikiran, yang direalisasikan dalam bentuk
karya tulis (puisi, opini, cerpen) dan kemampuan-kemampuan (skill’s)
lainnya. Hal ini merupakan bentuk dukungan IAA Surabaya atas kemampuan (skill) yang dimiliki para alumni, apapun itu bentuknya.
Surabaya 07 Desember 2012
*Ketua IAA
Surabaya 2012