Jumat, 17 Agustus 2012

KEMERDEKAAN INDONESIA YANG KE-67th


Oleh: Marlaf Sucipto
Berbangga hatilah kita sebagai warga Indonesia, umur kemerdekaan republik ini sudah tergolong tua. 67th kita sudah merdeka. Merdeka dari penjajahan fisik bangsa asing. Merdeka dari kesewenang-wenangan negeri lain. Merdeka dari segela tindakan yang memperbudak penduduk negeri sebagaimana telah dilakukan Jepang dimasa penjajahan. Dan yang paling penting merdeka karena kebebasan berserikat, berpendapat, memeluk agama sesuai dengan keyakinan masing-masing, menentukan sikap atas nasib diri sendiri dan orang lain menuju keadilan sosial dan kesejahteraan hidup berbangsa dan bernegara.

Share:

Minggu, 12 Agustus 2012

KEBERHASILAN DENGAN KEKUATAN KEPERCAYAAN

Oleh : Faiqul Abrori*
Sebagai manusia yang mempunyai kepribadian menarik akan sering terjadi adanya sebuah komitmen yang ingin terus maju dan berkembang sesuai dengan apa yang diinginkannya. Namun pasti terdapat perbedaan-perbedaan dalam mencapai tujuannya masing-masing. Mereka berlomba-lomba dalam mencapai tujuannya sendiri, mengandalkan pikiran masing-masing yang artinya siapa yang mampu berpikir besar maka ia akan mendapatkan tujuannya. Sebagaimana yang diutarakan oleh Emerson yang mengatakan bahwa “Manusia yang agung adalah mereka yang mengetahui bahwa pikiran menguasai dunia” dalam artian pemikir besar akan mengetahui bahwa pikiran itu menguasai dunia, sejauh mana mereka berpikir, maka sejauh mana pula ia akan mengenggam dunia.
Share:

Manhajul Fikr; ASWAJA di ANNUQAYAH

Oleh: Rahmat Hidayatullah*

Pondok Pesantren Annuqayah yang berdiri pada tahun 1887 M (1307 H) oleh K.H Syarqawi di desa dan kecamatan Guluk-guluk kabupaten Sumenep. Lebih dari satu abad lamanya Annuqayah telah mengalami perkembangan yang sangat pesat hingga sekarang ini. Hal ini tidak lepas dari perjuangan para kiai Annuqayah dan peran Masyarakat disekitarnya (baca:sejarah)
Share:

ANNUQAYAH DI DADAKU


Jika boleh memplesetkan sebuah lagu, maka saya akan memplesetkan lagunya Netral yang berjudul ‘Garuda di Dadaku’ menjadi ‘Annuqayah di Dadaku’. Karena bagi saya Annuqayah tidak hanya sebagai sebuah pesantren belaka, melainkan Annuqayah bagi saya adalah orang tua dan desa kedua saya. Ya, meskipun saat ini secara adiministratif saya bukan lagi santri Annuqayah, tapi bagi saya pribadi saya tetap dan akan selalu menjadi santri Annuqayah sampai kapan pun.
Share:

Profil

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Ruang ekpresi dan kreasi Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) Daerah Surabaya. Untuk menampung seluruh kegiatan dan karya-karya tulis sebagai media informasi alumni annuqayah daerah surabaya yang sesuai dengan visi dan misinya.

Arsip